Sunday, December 19, 2010

Timnas Indonesia Melaju Ke Final

Indonesia memastikan lolos ke final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai menumbangkan Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.

Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.

Jalannya Pertandingan

Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran. Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda. Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.

Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran. Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.

Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina. Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.

Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol. Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi. Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.

Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar. Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich. Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.

Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.

Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola. Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.

Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.

Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.

Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus. Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.

Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal. Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.

Susunan pemain

Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).

Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Read More...

Thursday, December 16, 2010

Hasil Semifinal Leg pertama Filipina VS Indonesia

Tim nasional Indonesia menang 1-0 atas Filipina pada leg pertama semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (16/12/2010). Kemenangan Indonesia ditentukan oleh gol Cristian Gonzales pada menit ke-32. Gol bermula dari umpan Firman Utina langsung ke jantung pertahanan Filipina. Gonzales, yang berada di tengah kotak penalti lawan, menanduk bola masuk ke sudut kanan bawah gawang setelah sempat membentur tiang gawang. Indonesia sebetulnya bisa unggul dengan selisih yang lebih besar seandainya bisa memaksimalkan setidaknya dua peluang lain, yaitu yang diciptakan oleh Gonzales (10') dan Oktovianus Maniani (28'). Sayang, sementara tembakan jarak dekat Gonzales dijinakkan oleh Neil Leonard Dula, eksekusi Okto melambung di atas mistar gawang.

Menurut Saya yang menjadi Man of the Match adalah Ahmad Bustomi karena dia bisa menjadi jangkar dan penyeimbang di lini tengah indonesia, bagaimana dia bisa memainkan bola dan membagi bola dengan sangat baik. Walaupun ada Eloco sebagai pencetak Gol dan juga Zulkifli Sukur yang menyelamatkan gawang Timnas indonesia namun Bustomi lebih dominan dalam pertandingan melawan filipina. Filipina memang bermain bagus namun mereka lebih menonjol dengan permainan Individu para pemainnya seperti younghusband bersaudara yang memiliki skill individu yang mumpuni.
Permainan indonesia sedikit berubah ketika memasuki babak kedua, mereka lebih bermain untuk penguasaan bola dan sesekali melakukan serangan balik. Lumayan terhibur dengan permainan Timnas kali ini yang tidak monoton dengan umpan2 panjang. Indonesia cuma membutuhkan hasil imbang 0-0 di leg kedua, Minggu (19/12/2010) yang kembali berlangsung SUGBK. Semoga Indonesia bisa membawa harum bangsa indonesia dan bisa menjadi juara AFF untuk pertama kalinya, kita wajib memberi dukungan dan doa agar Timnas kita bisa menjadi juara piala AFF. Bravo Indonesia!!!!
Read More...

Thursday, December 09, 2010

Semifinal Piala AFF 2010

Indonesia akan melawan Filipina di babak semifinal Piala AFF 2010. Laga semifinal Piala AFF 2010 ini memakai sistem home & away. Para pemenang di semifinal nantinya akan bertemu di final yang juga memakai sistem yang sama. Indonesia melaju ke semifinal setelah tampil luar biasa dengan menjurai Grup A, sedangkan lawannya yakni Filipina melaju ke semifinal setelah menjadi runner-up Grup B. Adapun Vietnam yang menjadi Juara Grup A bertemu dengan Malaysia yang menjadi Runner-up Grup A. Timnas Filipina tidak akan tampil di depan publiknya saat menjamu Indonesia di semifinal Piala AFF 2010. Sebagai gantinya, Filipina justru mengajukan permintaan untuk tampil di kandang Indonesia dengan alasan tidak ada satupun stadion di Filipina yang dianggap layak oleh AFF untuk menggelar partai internasional sekelas semifinal Piala AFF 2010, maka Filipina dinyatakan tidak bisa menggelar pertandingan kandang. Head to Head
Persaingan antara kedua timnas sudah terjadi sejak tahun 1950an. Sudah 17 kali kedua negara bertemu. Indonesia 16 kali menang. Satu pertandingan lainnya berakhir imbang.

Terakhir kali kedua tim bertemu di tahun 2002. Pada pertandingan di Piala Tiger itu, Sugiantoro dan kawan-kawan berpesta dengan kemenangan 13-1. Saat itu pertandingan digelar di Stadion Utama Senayan. Bambang Pamungkas mencetak empat gol di pertandingan ini.
Indonesia sudah melesakkan 80 gol ke jala Filipina dalam 17 pertemuan. Filipina sendiri punya koleksi 8 gol. Di Piala Presiden 1972, Indonesia juga menang telak atas Filipina. 12-0 Merah Putih menang. Di akhir turnamen, Indonesia menjadi juara kedua setelah kalah 1-3 dari Birma.

Satu-satunya hasil imbang antara kedua negara terjadi di SEA Games 1977 di Kuala lumpur. Skor akhir 1-1. Kedua tim akan berjumpa lagi di semifinal Piala AFF 2010. Indonesia yang punya rekor 100 persen di Grup A tak pelak menjadi favorit dibanding Filipina yang menjadi runner up Grup B dengan satu kemenangan dan dua imbang. Namun dalam sepakbola, segala kemungkinan bisa terjadi.
Dimanapun tempatnya dan bagaimanapun keadaannya kita tentu berharap para pemain Timnas Indonesia dapat mengatasi pemain Filipina dilapangan dan melaju ke babak final Piala AFF 2010.
Jadwal Semifinal Piala AFF

VIETNAM VS MALAYSIA

* Leg 1 Malaysia VS Vietnam -> Malaysia (Tuan Rumah) -> 15 Desember 2010
* Leg 2 Vietnam VS Malaysia -> Vietnam (Tuan Rumah) -> 18 Desember 2010

INDONESIA VS FILIFINA

* Leg Filipina VS Indonesia -> Filipina (Tuan Rumah) -> 16 Desember 2010
* Leg 2 Indonesia VS Filipina -> Indonesia (Tuan Rumah) -> 19 Desember 2010
Read More...

Wednesday, December 08, 2010

Indonesia Membanggakan

Indonesia memastikan meraih hasil sempurna di babak penyisihan grup Piala AFF 2010 usai menundukkan Thailand 2-1. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12/2010) malam WIB Indonesia memastikan meraih hasil 100% usai menundukkan musuh bebuyutannya, Thailand dengan 2-1. Hasil tersebut melengkapi kemenangan 5-1 atas Malaysia dan 6-0 saat menghadapi Laos.

Kemenangan atas Thailand didapat Indonesia dengan susah payah karena gawang Markus lebih dulu kebobolan di menit 68. Namun di depan puluhan ribu pendukung tuan rumah, 'Pasukan Merah Putih' bisa membalas dan membalikkan kedudukan lewat dua eksekusi penalti Bambang Pamungkas.
Bermain tiga kali dengan mengumpulkan 13 gol dan cuma kebobolan dua, Indonesia menjadi satu-satunya tim yang meraih nilai sempurna di babak grup AFF Suzuki Cup 2010. Menjadi tuan rumah Grup A, Indonesia berturut-turut menekuk Malaysia 5-1, Laos 6-0 dan Thailand 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno. Di babak semifinal mereka akan bertemu runner up Grup B, yang baru akan diketahui Rabu (8/12) malam antara Filipina, Singapura atau Vietnam. Babak semifinal dan final akan menggunakan sistem home and away. Jadi, untuk menjadi juara Indonesia harus melakoni empat pertandingan lagi. Semoga dengan hasil yang didapat indonesia bisa menjadi juara piala AFF untuk pertama kalinya sekaligus menciptakan sejarah baru.
Read More...

Thursday, November 18, 2010

Gonzales Resmi Perkuat Timnas di Piala AFF

Striker andalan Persib Bandung, Christian Gonzales, telah resmi memperkuat tim nasional Indonesia pada laga Kejuaraan Sepakbola Piala AFF Suzuki 2010. Namanya tercantum di deretan pemain yang didaftarkan pelatih timnas Indonesia, Alferd Riedl, ke kejuaraan bergensi tingkat Asia Tenggara itu.

“Saya akan berkerja keras agar Indonesia bisa menang, karena mimpi saya ingin Indonesia juara. Saya siap dipasangkan dengan Babang Pamungkas ataupun Boas Salossa,” kata Gonzales pada jumpa wartawan di kawasan Pakubuwono, Jakarta, Jumat (5/11) malam.

Pemain asal Uruguay ini mengaku senang bisa bermain untuk tim Merah Putih. Ia bahkan rela tidak pulang ke tanah kelahirannya selama enam tahu berturut-turut agar bisa mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. “Bahkan ayah saya koma pun saya tidak pulang,” kata suami Eva Nurida Siregar ini.

Menurut Eva, keinginan Gonzales memperkuat tim nasional sangat besar. Setiap melihat timnas main, kata Eva, Gonzales selalu bilang “Saya ingin berlari di sana,” kata Eva menirukan suaminya. Agar bisa mewujudkan keinginan sang suami. Eva pun rela membantu mengurus perpindahan kewarganegaraan Gonzales sejak 2006 silam. Namun, baru 3 November kemarin ayah dua anak ini mendapatkan paspor Indonesia.

Karir Gonzales cukup gemilang di sepakbola tanah air. Pertama kali ia bergabung dengan PSM Makasar, kemudian pindah ke Persik Kediri, dan sekarang memperkuat Persib Bandung. Ia sempat menjadi pemain termahal di Liga Indonesia pada musim kompetisi 2006 lalu dengan bayaran Rp. 1,2 miliar.

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Imam Arif mengatakan Gonzales mempunyai beban berat sebagai pemain naturalisasi pertama di Indonesia. “Gonzales harus bisa menunjukkan permainan terbaiknya di AFF nanti,” kata Imam.

Imam menilai naturalisasi bukan solusi terbaik tetapi ini adalah langkah terbaik yang bisa diambil saat ini untuk mengejar prestasi sepakbola Indonesia. “Naturalisasi ini bisa membuat perubahan peta tim nasional dan menciptakan persaingan antar pemain menjadi bagus,” Imam menambahkan.

Dalam daftar pemain AFF tercantum nama Irfan Bachdim. Pemain Persema Malam warga negara Belanda keturunan Indonesia ini prosesnya tidak seperti Gonzales. Menurut Imam, Irfan sudah lama memiliki paspor Indonesia. “Riedl memanggilnya karena menilai kualitasnya bagus,” katanya.

Imam manambahkan BTN telah menetapkan dua puluh lima pemain dari berbagai klub untuk memperkuat timnas di kejuaraan AFF. Selain itu ada lima pemain cadangan yang juga terdaftar siap menggantikan apabila ada pemain yang cidera.

Sebelum berlaga di AFF, tim nasional dijadwalkan akan melakukan tiga kali uji tanding. CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono membeberkan pada jadwal uji tanding pertama, Indonesia akan menghadapi Filipina pada 16 November di Jakarta. Selanjutnya, Indonesia akan melawan Hongkong (21/11) lalu melawan Taiwan (24/11) di Solo.

Joko mengatakan dana yang dianggarkan untuk tiga uji coba pertandingan itu sekitar Rp. 700 juta – Rp. 1 miliar. “Hampir lima puluh persen habis untuk penyelenggaraan uji coba di Jakarta,” katanya.
Read More...

Indonesia Tuan Rumah Piala AFF 2010

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala AFF 2010, bersama Vietnam. Kedua negara akan menjadi tuan rumah bersama. Inilah kali ketiga Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala AFF. Pada tahun 2002, Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF bersama Singapura, sedangkan tahun kemarin (2008), Indonesia menjadi tuan rumah bersama Thailand.

Sejak penyelenggaraan Piala AFF 1996 —sebelumnya bernama Piala Tiger—, hanya tiga negara yang pernah menjadi tuan rumah tunggal. Mereka adalah Singapura, Vietnam, dan Thailand menjadi tuan rumah tunggal tiga musim pertama Piala AFF. Tuan rumah bersama dimulai sejak Piala AFF 2002 dengan venue Indonesia dan Singapura.

PSSI menyatakan,Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) disiapkan kembali sebagai venue. ”Kami akan gunakan SUGBK.Aksesnya dekat dan mudah. Selama ini berbagai eventbesar selalu digelar di sana,” ujar Nugraha Besoes, Sekjen PSSI. Nugraha menambahkan, Indonesia memiliki nilai plus sebagai tuan rumah. Antusiasme penonton juga menjadi nilai tambah Indonesia dalam kampanye tuan rumah Piala AFF 2010. Indonesia Belum Pernah Juara Piala AFF

Dari 7 (tujuh) kali pelaksanaan kejuaraan sepakbola antar negara ASEAN, Piala AFF, Indonesia belum pernah sekalipun menjuarainya. Prestasi terbaik timnas Indonesia mampu sampai laga final namun kalah di laga pemuncak tersebut, ini terjadi pada tahun 2000, 2002, dan 2004. Indonesia dikalahkan Thailand di final tahun 2000 dan 2002, sedangkan di final tahun 2004, Indonesia dikalahkan Singapura.

Sedangkan prestasi terburuk Indonesia di Piala AFF terjadi pada tahun 2006 yang diselenggarakan di Singapura dan Thailand, kala itu Indonesia tidak lolos dari penyisihan grup. Indonesia kalah bersaing dengan Singapura dan Vietnam sehingga tidak mampu lolos ke semifinal.

Menjadi tuan rumah Piala AFF tahun 2010 nanti merupakan sebuah ujian dan bahan evaluasi bagi Indonesia sebelum pengumuman tuan rumah Piala Dunia 2022, dimana Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah. Tuan rumah Piala Dunia 2022 menurut rencana akan diumumkan pada bulan Desember 2010. Harapannya adalah Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik, dan menjadi juara pertama kalinya pada Piala AFF 2010, serta lolos menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Semoga!
Read More...

Hasil Undian Piala AFF 2010:

Indonesia, Thailand, Malaysia Satu Grup, Skuad Merah-Putih tergabung dalam grup tangguh. Timnas Indonesia diundi dengan Thailand dan Malaysia pada babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010 yang diselenggarakan 1-29 Desember mendatang di Jakarta dan Hanoi, Vietnam.

Di Grup B, tuan rumah Vietnam ditantang Singapura dan Myanmar. Demikian hasil pembagian grup Piala AFF 2010 yang dilangsungkan Rabu (15/9) sore di Hotel Sheraton, Hanoi, Vietnam.

Acara drawing dari pesta sepakbola dua tahunan Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) ini turut disaksikan langsung oleh sekretaris jenderal PSSI Nugraha Besoes, ketua panitia pelaksana Piala AFF untuk Indonesia Joko Driyono, serta asisten pelatih timnas Indonesia Wolfgang Pikal.

Selain Indonesia, Thailand dan Malaysia, akan turut bergabung di penyisihan Grup A tim pemenang atau juara dari babak kualifikasi yang digelar lebih dulu di Laos pada 16-24 Oktober 2010. Sedangkan runner-up dari hasil kualifikasi Laos akan bergabung di Grup B. Empat negara yang bersaing di babak kualifikasi ini adalah Laos, Kamboja, Timor Leste dan Filipina.
Read More...

Monday, August 23, 2010

Seleksi Timnas Merah Putih

Badan Tim Nasional (BTN) telah mengantongi 48 nama pemain untuk seleksi Timnas Merah Putih. Seleksi digelar di dua kota, untuk wilayah timur telah dilaksanakan tanggal 2–3 Juni 2010 kemarin di Makassar.

Dari 24 pemain yang direncanakan, tiga pemain berhalangan datang. Ketiga pemain tersebut adalah Indonesia, yakni M. Fakhrudin, Ahmad Bustomi dan Benny Wahyudi dari Arema Indonesia. M. Fakhrudin dan Benny batal hadir karena sakit, sedangkan Bustomi melangsungkan pernikahan.

Ketiga pemain tersebut akan ikut seleksi wilayah barat yang akan berlangsung tanggal 6–7 Juni 2010 di Jakarta. Dengan demikian seleksi untuk wilayah barat akan diikuti oleh 27 pemain.

Seleksi dipimpin langsung oleh Alfred Riedl, pelatih asal Austria yang baru saja secara resmi ditunjuk oleh PSSI untuk membesut skuad Merah Putih. Alfred Riedl sudah tak asing lagi bagi pecinta sepak bola Indonesia karena sebelumnya dia adalah pelatih timnas Vietnam.

Alfred Riedl akan didampingi oleh asisten pelatih Wolfgang Pikal, Widodo C. Putro dan Eddy Harto. Di pundak mereka, PSSI menggantungkan harapan prestasi yang selama ini diidam-idamkan, yakni juara SEA Games 2011 dan Piala AFF.

Pemain yang lolos seleksi akan mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 14 Agustus hingga 1 Desember 2010.

Ke-48 pemain yang mengikuti seleksi adalah hasil pantauan dari pemandu bakat yang dibentuk oleh BTN. Dari nama-nama tersebut, tidak terdapat empat nama yang selama ini selalu mengisi skuad timnas. Mereka adalah Charis Yulianto dan Isnan Ali (Sriwijaya FC), Ismed Sofyan (Persija) dan Budi Sudarsono (Persib). Berikut daftar lengkap 48 pemain yang dipanggil untuk mengikuti seleksi adalah Jendry Pitoy, Ricardo Salampessy, Boas T. Salossa, Ian Louis Kabes, Imanuel Wanggai, Stevie Bonsapia (Persipura), Kurnia Mega, Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi, Irfan Raditya, Mochamad Fakhrudin, Purwaka Yudi, Zulkifli Syukur (Arema), Djayusman Triasdi, Andik Firmansyah (Persebaya), Ambrizal, Arif Suyono, Ferry Rotinsulu, Oktavianus, M. Nasuha, Ponaryo Astaman, Tony Sucipto (Sriwijaya FC), Bambang Pamungkas, M. Ilham, Firman Utina (Persija), Markus H. Maulana, Maman Abdurrahman, Nova Arianto, Eka Ramdani, Atep, Hariono (Persib), Dian Agus Prasetyo, Jajang Mulyana, M. Ridwan, Supardi (Pelita Jaya), Ahmad Sembiring, M. Roby, Hamka Hamzah (Persisam), Saktiawan Sinaga, Yongky Aribowo (Persik), Edy Gunawan, Fery Ariawan (Persiba), Diva Tarkas (PSM), M. Isnaini (PSPS), Danang Wihatmoko (Persijap), Syamsul Arif (Persela), Tantan, Oktavianus Maniani (Persitara).
sumber:http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=2&jd=Sebanyak+48+Pemain+Ikuti+Seleksi+Timnas+Merah+Putih&dn=20100604111109
Read More...

Friday, August 06, 2010

Lucky Acub Zaenal

Pasang surut perjalanan Arema dalam mengejar prestasi tak bisa dipisahkan dari sosok Lucky Acub Zaenal. Sayangnya, pendiri tim berjuluk Singo Edan itu sementara waktu tidak bisa melihat tim kesayangannya berlaga di tanah air. Saat Arema Indonesia meraih juara Superliga Indonesia  2009/10, Lucky hanya bisa terdiam dan menangis. Bukan karena Lucky Acub Zaenal tak lagi sayang pada Arema, namun ketidakhadirannya itu karena cobaan yang tengah menderanya.

Perjuangan Lucky kini amat berat. Ayah tiga anak (satu dari istri pertama yang sudah dicerai dan dua dari istri kedua) ini harus menata mental untuk lebih menguatkan diri menghadapi cobaan yang dihadapinya. Namun, dengan dukungan dari orang-orang tercintanya, Lucky berjuang menjalani kehidupannya yang gelap.

Melihat penampilannya, sekilas memang tidak ada yang berubah pada sosok Lucky. Kesan penampilan nyentrik masih tetap melekat pada pendiri Arema itu. Mengenakan jaket biru dipadu t-shirt warna senada, Lucky terlihat masih peduli dengan penampilannya. Bahkan, ciri khas anting dari emas putih pun masih menggantung di daun telinga sebelah kirinya.

Barangkali yang membedakan hanya tongkat kecil yang kini selalu setia mendampinginya. Tongkat sekitar setengah meter tersebut yang menjadi temannya ketika dia berjalan.
"Saya tidak pernah mengeluh. Dengan begini artinya Allah masih mencintai saya," ucap Lucky sambil meletakkan tongkat kecilnya sesaat setelah dia duduk.

Lucky lantas melanjutkan ceritanya. Sebelum musibah yang merenggut dua indera penglihatannya itu, dia sebenarnya sudah lebih dulu keluar masuk rumah sakit di Malang. Itu terjadi sekitar pertengahan 2004 saat divonis dokter menderita hepatitis C.

"Hampir 13 kali saya keluar masuk rumah sakit. Kesehatan saya pun sudah dalam pengawasan dokter," katanya seraya mengambil rokok dari balik saku jaketnya.

Biaya pengobatan itu pun sampai tak terhitung berapa besarnya. Namun, rasa syukur masih terus menyelimuti Lucky kala dia mendapatkan kabar jika penyakit yang dideritanya mulai membaik. Berita bahagia itu diterimanya Agustus 2005. Kebagiaan itu tak lama dinikmatinya. Tiga bulan berikutnya, sekitar November 2005, ketabahannya menjalani hidup mulai diuji kembali. Penglihatan sebelah kirinya terasa ada yang ganjil.

"Mata kiri saya tiba-tiba kabur. Saya pun lantas ke dokter, anehnya saya divonis terkena glukoma. Padahal saya tidak memiliki riwayat penyakit diabetes," kata pria yang kini tinggal kawasan Lembah Dieng ini.

Dalam hitungan hari, musibah datang silih berganti. Selang dua minggu, belum hilang rasa penasarannya, Lucky divonis terkena migran. Saat itu juga, mata sebelah kiri yang awalnya masih kabur akhirnya total tak bisa melihat. Lucky Azub Zaenal pun menjalani perawatan medis lebih intensif. Sampai keadaan ekonomi keluarganya porak poranda untuk membiayai pengobatannya.

"Dalam keadaan itu saya masih bisa bekerja, malah saya sempat menyaksikan final Copa Indonesia di Jakarta. Tapi, saat itu penglihatan saya sudah tidak beres. Saya sudah tidak bisa melihat bola, yang terlihat cuma pemain yang berlari-lari," kenangnya.

Ujian tak berhenti di situ. Awal Januari 2006, ganti penglihatan mata sebelah kanannya mengalami gangguan. Yang dia rasakan mirip seperti kejadian mata sebelah kirinya beberapa waktu lalu.

"Untuk melihat kok kabur? Saya sudah mulai cemas. Ada ketakutan yang mulai membayangi saya saat itu," tambahnya.

Upaya pengobatan medis yang ditempuhnya tak membuahkan hasil. Justru satu bulan berikutnya, Februari, penghilatan kanannya menurun drastis. Jarak pandangnya tinggal 25 persen saja. Namun Lucky Acub Zaenal masih bisa melihat sinar, termasuk menyaksikan perubahan siang dan malam. Lalu?

"Sekitar Maret, kedua mata saya buta. Saya pun butuh menata mental menerima keadaan saya. Ini pukulan berat bagi saya," kata Lucky.

Tangis Lucky pun pecah. Dia tampak sekali tak bisa menyembunyikan goncangan hebat yang sedang menimpanya.

"Tapi, anak dan istri saya sangat luar biasa perjuangannya. Keluarga dan orang-orang terdekat saya yang mampu membuat saya bisa bangkit seperti sekarang," ujarnya dengan suara parau.

Dukungan keluarganya terus mengalir. Lucky pun dibawa ke Jakarta untuk menjalani pengobatan. Namun, kepedihannya makin menjadi setelah sekian lama menjalani pengobatan, tapi dokter yang menangani malah menyatakan angkat tangan.

"Yang saya khawatirkan terjadi, kedua mata saya buta. Berat sekali rasanya. Saya harus siap dengan problematika vonis yang diberikan dokter yang menangani saya," ujarnya.

Kami dari penyelenggara Charity Match Garuda Merah vs. Garuda Putih ingin berbuat sesuatu, agar Lucky tetap bersemangat dan tetap memiliki motivasi, agar percaya bahwa penyakitnya bisa sembuh. Walaupun, kata Lucky hanya mujizat yang bisa menyembuhkannya. Mari kita dukung, lahirnya mujizat untuk sang pelopor dan sang pahlawan Arema Indonesia. Lucky Acub Zaenal.

PROFIL Lucky Acub Zaenal

Nama: Lucky Acub Zaenal
Lahir: Malang, 1960
Karier:
    * Pembalap Nasional 1980/90-an
    * Pendiri dan Pengurus Arema (1987-2003)
Sumber : Buku Program "Charity Match Garuda Merah vs. Garuda Putih"
Read More...

Kim Jeffrey Kurniawan

Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berusia 20 tahun yang saat ini memperkuat FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga).Memang, klubnya saat ini bukanlah raksasa seperti Bayern München. Tapi sebagai lulusan Karlsruher SC, setidaknya Kim merasakan betapa ketatnya persaingan di sebuah negara yang pernah tiga kali juara dunia.Postur tubuhnya tak jauh beda dengan seorang Lionel Messi. Kim Jefry Kurniawan berpaspor Jerman, karena sejak lahir ia terus berdomisili di negeri sang ibunda. Di sana, ia mungkin tak banyak mengenal tentang negara kelahiran ayahnya, terutama tentang sepakbola Indonesia. Maklum saja,Indonesia belum cukup berprestasi di kancah dunia untuk bisa dikenal banyak orang di Barat.

Meski demikian, sejarah kakeknya yang bernama Kwee Hong Sing akan selalu melekat di dalam hati Kim. Ternyata, sang kakek pernah membela Persija Jakarta dan juga tim nasional Indonesia di era 1950-an. Kala itu, Indonesia ditangani seorang pelatih asal Yugoslavia, Antun Pogacnik. Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di Olimpiade 1956,
menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.
Biodata Kim Jefry Kurniawan
Nama Lengkap: Kim Jeffrey Kurniawan
Tempat Lahir: Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart)
Tanggal Lahir: 23 Maret 1990
Tinggi Badan: 167 cm
Berat Badan: 60 kg
Nama Ibu Kandung: Uschi Kurniawan
Nama Ayah Kandung: Petrus Kurniawan


Did You Know?

* Neneknya Kim berasal dari Bandung, sedangkan kakeknya dari Kudus.
* Klub favorit Kim Jefry Kurniawan adalah FC Barcelona dan Bayern Munich.
"Di luar negeri, favorit saya adalah FC Barcelona, karena menurut saya, mereka memainkan sepakbola terbaik di seluruh dunia. Saya suka cara mereka bermain, dengan menerapkan umpan-umpan pendek dengan teknik tingkat tinggi. Kemudian klub favorit saya di Jerman adalah Bayern Munich."
* Pemain favorit Kim Jefry Kurniawan adalah Xavi Hernandez, Cesc Fabregas dan Lionel Messi.
"Mereka semua adalah pemain dengan teknik tinggi, mempunyai visi dan mampu mengendalikan pertandingan. Selain itu, cara mereka mengolah bola dan mengumpan sangat cemerlang, dan mereka juga bagus secara defensif [Xavi dan Fabregas]."
* Makanan favorit Kim adalah salad dengan campuran dada ayam.
"Sedangkan makanan favorit saya dari Indonesia adalah bakmi goreng." [tersenyum]
* Selain sepakbola, Kim Jefry Kurniawan sedang mengambil kuliah jurusan bisnis di Pforzheim.
"Ini akan menghabiskan waktu tiga tahun lagi dan saya akan mendapatkan ijazah. Selain itu, saya senang bergaul dengan teman-teman saya dan juga mencintai musik. Favorit saya adalah musik aliran R&B dan soul."
* Kim sudah ke Indonesia sebanyak tiga kali (tahun 2001, 2007, dan 2009).
"Semua saudara dari ayah tinggalnya di Indonesia, jadi kami sering mengunjungi mereka. Selain itu, kami berlibur ke Bali yang menurut saya adalah tempat terindah di dunia. Terdapat beberapa pengalaman penting di sana, karena kehidupan di Jerman sangat berbeda dengan gaya hidup di Indonesia. Semua orang sangat baik dan bersahabat di Indonesia, dan hal seperti ini sangat menyenangkan.
* Bersama Karlsruher SC, Kim Jefry Kurniawan pernah mencicipi gelar Sauerland Cup, sebuah kejuaraan handball di Jerman.
Read More...