Bermuka dingin dan jarang tersenyum begitulah mungkin penilaian banyak orang terhadap pelatih Timnas Alfred Riedl. Tapi muka jutek Riedl tidak membuat fans-nya takut malah dia begitu dicintai yang membuat penggemarnya di Vietnam rela memberikan ginjalnya untuk sang pelatih.
Riedl adalah salah satu pelatih Vietnam yang berhasil membawa negeri itu ke era kejayaan sepakbola Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya selama enam tahun.
Tapi cerita mengharukan terjadi ketika Riedl mengumumkan akan melakukan operasi cangkok ginjal sekitar tahun 2006. Begitu rencana operasi cangkok ginjal diumumkan, puluhan penggemar dari berbagai kalangan berbondong-bondong menawarkan diri sebagai donor gijal.
Saat melatih Vietnam, Riedl memang sudah punya masalah ginjal. Pelatih asal Austria tersebut harus melakukan dialisis atau cuci darah hingga 3 kali seminggu karena ginjalnya sudah tidak berfungsi.
Kelainan ginjal tersebut sudah dialami Riedl selama 12 tahun dan makin memburuk justru saat ia dibutuhkan oleh Timnas Vietnam. Beruntung ia punya banyak penggemar setia yang tak ingin tim asuhannya gagal di Piala Asia 2007. Seperti dikutip Dailymail, donor ginjalnya tak lain adalah seorang supporter fanatik di negeri Paman Ho tersebut.
Operasi pencangkokan ginjal riedl lalu dilakukan di Wina Austria. Ia hampir kehilangan nyawa jika tidak segera mendapatkan donor ginjal. Para calon donor itu ada yang berprofesi sebagai pegawai bank, sopir truk, pedagang dan bahkan ada yang datang dari kalangan biksu atau biarawan. Semua hanya punya satu keinginan, Riedl cepat sembuh dan kembali menangani Timnas kesayangannya.
"Saya rela mendonorkan ginjal agar saya dan Riedl sama-sama mendapatkan karma yang baik," ungkap Dong Phap, biksu berusia 32 tahun dari Provinsi Phu Tho yang ketika itu juga berminat menjadi donor.
Namun rupanya tidak mudah untuk mendapatkan ginjal yang sesuai dengan kebutuhan Riedl. Kendala yang paling banyak menggagalkan niat baik para calon donor adalah ketidaksesuaian ukuran ginjal dan golongan darah dengan yang dibutuhkan oleh Riedl.
Operasi pencangkokan baru bisa dilakukan pada Maret 2007, hanya beberapa bulan sebelum turnamen Piala Asia digelar pada Juli 2007. Identitas donor dirahasiakan, namun situs AFC menyebut Riedl mendapatkan ginjal tersebut dari seorang penggemar di Vietnam.
Sang pelatih Riedl pun akhirnya bisa sehat kembali, tapi sayang dia harus meninggalkan Vietnam karena dianggap gagal membawa skuad Under 23-nya yang kalah adu penalti dari Myanmar di babak semifinal SEA Games XXIV tahun 2007. Riedl sempat menjadi pelatih Laos dan kini ia menangani timnas Indonesia. Karena memiliki risiko kegagalan cukup tinggi, tidak semua pasien gagal gijal bisa melakukan pecangkokan. Pasien yang mengalami komplikasi kanker, infeksi usus atau gangguan jantung dan pembuluh darah tidak dianjurkan untuk menjalani cangkok ginjal.
Kegagalan cangkok ginjal pada umumnya dipicu oleh penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap masuknya benda asing, dalam hal ini ginjal baru. Untuk itu biasanya selama masa pemulihan, pasien mendapat immunosupresan untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Sumber: detik
Read More...
Monday, January 10, 2011
Cerita Cangkok Ginjal Alfred Riedl
Alfred Riedl Sindir Liga Super Indonesia dan PSSI
Sepak bola Asia Tenggara gagal meloloskan satu wakilnya pun di Piala Asia 2011. Alfred Riedl, yang sukses membawa Vietnam ke perempat final Piala Asia 2007 dan kini mengarsiteki timnas Indonesia, menyindir liga sepak bola negara Asia Tenggara termasuk Liga Super Indonesia sebagai penyebab keterpurukan tersebut.
''Kebanyakan negara di sini (Asia Tenggara -red) memiliki banyak pemain asing di liga mereka. Sebagai pelatih tim nasional, hal tersebut membuat saya kesulitan mencari pemain lokal untuk posisi-posisi kunci,'' keluh pelatih berdarah Austria tersebut.
Riedl mengalami kondisi tersebut saat membawa timnas Indonesia melaju hingga ke final Piala AFF 2010 pada Desember lalu. Untuk mengisi barisan lini depannya, Riedl terpaksa mengandalkan Cristian Gonzalez dan Irfan Bachdim yang merupakan pemain naturalisasi.
''Beberapa pemain berpengalaman akhirnya menggantungkan harapan mereka pada liga di Thailand, Vietnam dan Indonesia yang beberapa tahun terakhir terus menaikkan gaji pemain asing untuk meningkatkan kualitas permainan,'' kata Riedl. ''Tetapi, tujuan tersebut tidak berhasil karena kebijakan itu hanya meningkatkan jumlah pemain asing yang tertarik bermain di Asia Tenggara.''
Mantan pelatih timnas Laos dan Palestina ini juga menyindir PSSI selaku induk organisasi sepak bola di Indonesia. Seperti kebanyakan federasi sepak bola di negara Asia Tenggara lainnya, PSSI kurang memikir pembinaan pemain usia muda.
''Beberapa federasi tidak menempatkan pentingnya pembinaan pemain usia muda,'' katanya. ''Tidak ada kesabaran untuk memulai sebuah kesuksesan program pemain usia muda karena butuh 10 tahun untuk menikmati hasilnya.''
PSSI sendiri memilih cara instan dengan melakukan naturalisasi pemain. Masih menurut Riedl, kebanyakan para pembuat kebijakan di federasi dan pemerintah tidak berada dalam posisi mengambil kebijakan jangka panjang tersebut. ''Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri,'' tukasnya.
Source:Republika
Read More...
Alfred Riedl
Alfred Riedl (lahir di Wina, Austria, 2 November 1949; umur 61 tahun) adalah seorang pelatih sepak bola dan mantan penyerang asal Austria. Sejak April 2010, ia resmi dikontrak oleh PSSI selama 2 tahun untuk bertugas sebagai Pelatih Timnas Indonesia.
Karier Pemain
Karier Klub
Alfred Riedl mengawali karier sebagai pemain sepak bola di klub lokal Austria yaitu FK Austria Wien dan kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan Austria untuk bermain di klub Belgia Sint-Truiden pada usia ke 22 tahun. Setelah itu ia bermain selama 8 musim dalam Jupiler League (2 musim dengan Sint-Truiden, 2 musim dengan Royal Antwerp dan 4 musim bersama Standard Liège), kemudian Riedl sempat menikmati bermain untuk FC Metz di Perancis. Dia kembali ke Austria setelah setengah musim untuk bermain di Grazer AK dan kemudian bermain untuk Wiener Sportclub dan VfB Admira Wacker Mödling. Dia menyelesaikan musim dengan gemilang setelah meraih dua kali gelar sebagai pencetak gol terbanyak di Jupiler League.
Karier Internasional
Alfred Riedl telah 4 kali bermain untuk Timnas Austria, dan membuat debutnya pada bulan April 1975 melawan Timnas Hungaria.
Karier Kepelatihan
Pelatih Klub
Karier kepelatihan Riedl di klub diawali dengan melatih klub asal Maroko yaitu Olympique Khouribga pada tahun 1993-1994, setelah itu ia melatih klub asal Mesir Al-Zamalek tahun 1994-1995, kemudian Al Salmiya klub asal Kuwait, tahun 2001-03.
Pelatih Tim Nasional
Riedl mengawali karier sebagai pelatih ketika ia ditunjuk untuk menangani Austria pada tahun 1990-1992 , lalu Liechtenstein tahun 1997-1998, Palestina tahun 2004-05, Vietnam tahun (1998-2001, 2003-04, 2005-2007), dan Laos (2009). Pada Piala Asia AFC 2007, ketika ia melatih Vietnam dan mengantarkan kemenangan 2-0 atas UEA dan membantu tim Vietnam untuk bisa lolos sampai ke perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu. Sayangnya, pada akhir tahun 2007, setelah kinerjanya dianggap buruk pada ajang SEA Games 2007, dia pun dipecat dan digantikan oleh pelatih Henrique Calisto dari Portugal. Pada Oktober 2008, ia kembali ke Vietnam sebagai pelatih klub Xi Mang Hai Phong FC. Namun ia hanya bertahan 3 pertandingan saja karena kinerja yang dianggap buruk, dia pun diberhentikan. Pada tanggal 9 Juli 2009, ia menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Laos, kontrak berjalan dua tahun. Pada tanggal 4 Mei 2010, Ketika dalam perjalanan ke Austria Alfred Riedl dihubungi dan kemudian ditunjuk sebagai pelatih baru dari Timnas Indonesia untuk melatih tim senior dan tim U-23. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan melalui website mereka pada hari Selasa, bahwa Riedl akan resmi memulai pekerjaan barunya pada akhir pekan ini. Sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010, Riedl dibantu oleh 2 asisten pelatih yaitu Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro.
Gelar (sebagai pemain)
Gelar Klub
* Austrian Football Bundesliga
o 1969, 1970
* Austrian Cup
o 1971, 1981
Gelar pribadi
* Austrian Bundesliga Top Goalscorer
o 1972 [1]
* Jupiler League top scorer
o 1973, 1975
source : Wiki
Read More...
FIFA Tidak Akui LPI
Direktur pengembangan dan anggota asosiassi FIFA Thierry Regenass menegaskan, mengaku tidak mengenal kompetisi sepakbola profesional yang diselenggarakan di luar anggotanya.
Mulai besok, ada dua kompetisi sepakbola profesional di Indonesia, yakni Superliga Indonesia yang dikelola PSSI dan Liga Primer Indonesia [LPI] gagasan pengusaha Arifin Panigoro untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Tanah Air.
Dilansir Reuters, LPI yang diikuti 19 tim ini tidak diakui PSSI dan FIFA, yang memberikan dukungan penuh terhadap Superliga.
“Kami belum menerima laporan resmi mengenai hal tersebut, tapi kami perkirakan liga itu [LPI] akan dimulai besok [Sabtu],” ujar Regenass di Doha, Qatar.
“Kami memantau situasi ini, dan jika tetap dijalankan, maka akan berhadapan dengan komite darurat FIFA dan sanksi akan diambil.”
PSSI telah menyatakan, bakal memberikan sanksi kepada pemain dan tim yang terlibat di LPI, termasuk tiga klub yang hijrah dari Superliga. 16 tim lainnya di LPI baru dibentuk.
LPI bakal berjalan setelah mendapat lampu hijau dari Menegpora Andi Mallarangeng melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia [BOPI].
Sebelumnya, manajer LPI Arya Abhiseka sempat menyatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan FIFA dan konfederasi sepakbola Asia [AFC]. Arya mengatakan, FIFA tidak pernah melarang bergulirnya LPI.
Source : Goal
Read More...
Wednesday, December 29, 2010
Tetap Hargai dan junjung tinggi Sepakbola Idonesia
Timnas Indonesia kembali gagal meraih trofi Piala AFF setelah ditundukkan malaysia dengan agregat 4-2, kalah bermain di Bukit Jalil 3-0 dan menang di SUGBK 2-1. memperpanjang rekor 4 kali masuk final dan tidak pernah juara, permainan cantik, memiliki pemain yang hebat dan tidak lupa dukungan yang terus mengalir dari seluruh pelosok Indonesia. Garuda didadaku selalu didengungkan untuk mendukung timnas, berkorbankan materi dan seluruh jiwa raga namun hasil yang terjadi mungkin kurang sesuai dengan harapan kita. Sebagai bangsa yang besar kita harus menerima semua itu, kesedihan melihat Timnas kita dikalahkan difinal dan kembali tidak bisa menjadi juara indonesia. Banyak yang menyalahkan berbagai pihak, silahkan jangan menyalahkan pemain, pelatih dan seluruh official yang telah membangun Timnas. Ketua PSSI (nggak ane nyebutin namanya), menyangkut pautkan sepakbola kita dengan unsur politik. Mungkin banyak sekali wacana yang menginginkana dia mundur dari jabatannya, saya pun setuju dengan wacana tersebut karena sepakbola bukanlah politik.Sebagai bangsa yang besar kita harus terus mendukung Timnas kita, dengan dukungan yang begitu besar harusnya PSSI bisa berbuat banyak dan lebih baik untuk kemajuan sepakbola kita. Dukungan terus mengalir dan akan terus mengalir seperti mata air yang tidak akan pernah habis, Pengurus sepakbola kita harus sadar akan hal itu. Mungkin sudah ada perbaikan disana namun harus lebih baik lagi untuk kedepannya, kita punya pelatih bagus yang mempunyai kedisiplinan yang sangat tinggi dan juga pemain yang mumpuni disetiap lini. Sekarang, saya dan seluruh bangsa Indonesia masih belum bisa menerima atas kenerhasilan malaysia berpesta dinegara kita, Namun akan sampai kapan Timnas kita selalu kalah difinal. Kita berharap diturnament2 berikutnya Timnas kita bisa membawa harum Indonesia. Bravo Indonesia, Merah Darahku Putih Tulangku.. Tetap semangat dukung Timnas dan terus menyuarakan agar sepakbola kita tidak dicampur dengan unsur politik. Garuda Didadaku..Tetap Sportif dan semangat.. Read More...
Sunday, December 19, 2010
Gol Gonzales berkah Salat Tahajud
Christian 'El Loco' Gonzales menjadi pahlawan kemenangan Indonesia. Striker naturalisasi asal Uruguay ini mencetak gol tunggal Tim Merah Putih atas Filipina pada leg pertama babak semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.
El Loco menjebol gawang Filipina yang dikawal Neil Etherington di menit ke-31. Sebuah umpan jauh kapten Firman Utina gagal diantisipasi Etherington --kiper ketiga klub Liga Inggris Fulham-- yang mencoba memotong bola, mudah bagi Gonzales karena gawang sudah tak dijaga.
Sukses Gonzales mencetak gol tak lepas dari berkah salat tahajud yang dilakukan sehari sebelum pertandingan krusial tersebut.
Hal itu disampaikan istri Gonzales, Eva Siregar, dalam sebuah infoteinment di sebuah TV swasta, kemarin siang. "Tadi malam (Rabu malam) saya sekeluarga tahajud, berdoa semoga suami saya mencetak gol pada pertandingan nanti," tutur Eva.
Gonzales memutuskan masuk Islam pada 9 Oktober 2003 atau sejak menikah dengan Eva, yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Menurut Eva, striker berusia 34 tahun itu sangat taat beragama.
"Sekarang, setiap main saya selalu ingatkan dia baca Al Fatihah. Lucu juga dengar logatnya. Saya juga yang ajarin dia shalat," tutur Eva saat ditemui di Hotel Sultan sebelum pertandingan.
Sementara Gonzales mengaku senang bisa menyumbang gol kemenangan di hadapan 80.000 penonton yang memadati Stadion Gelora Bung Karno. Namun menurut striker asal Uruguay ini, kemenangan tim lebih penting.
"Saya senang. Tapi tidak penting siapa yang mencetak gol. Yang penting kita menang," ujar Gonzales saat ditemui mix zone usai pertandingan.
Mengenai peluang lolos ke final, striker Persib Bandung ini tak mau sesumbar. Ia mengatakan timnas masih butuh perjuangan berat mengingat Filipina telah menunjukkan diri sebagai tim kuat.
"Kita harus konsentrasi dan kerja keras. Mudah-mudahan kita bisa kembali menang," harap pemain yang menyumbang dua gol untuk Tim Merah Putih di Piala AFF 2010 ini.
Read More...
Timnas Indonesia Melaju Ke Final
Indonesia memastikan lolos ke final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai menumbangkan Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.
Jalannya Pertandingan
Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran. Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda. Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.
Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran. Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.
Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina. Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.
Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol. Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi. Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.
Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar. Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich. Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.
Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.
Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola. Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.
Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.
Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.
Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus. Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.
Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal. Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.
Susunan pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).
Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Read More...
Thursday, December 16, 2010
Hasil Semifinal Leg pertama Filipina VS Indonesia
Tim nasional Indonesia menang 1-0 atas Filipina pada leg pertama semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (16/12/2010). Kemenangan Indonesia ditentukan oleh gol Cristian Gonzales pada menit ke-32. Gol bermula dari umpan Firman Utina langsung ke jantung pertahanan Filipina. Gonzales, yang berada di tengah kotak penalti lawan, menanduk bola masuk ke sudut kanan bawah gawang setelah sempat membentur tiang gawang. Indonesia sebetulnya bisa unggul dengan selisih yang lebih besar seandainya bisa memaksimalkan setidaknya dua peluang lain, yaitu yang diciptakan oleh Gonzales (10') dan Oktovianus Maniani (28'). Sayang, sementara tembakan jarak dekat Gonzales dijinakkan oleh Neil Leonard Dula, eksekusi Okto melambung di atas mistar gawang.
Menurut Saya yang menjadi Man of the Match adalah Ahmad Bustomi karena dia bisa menjadi jangkar dan penyeimbang di lini tengah indonesia, bagaimana dia bisa memainkan bola dan membagi bola dengan sangat baik. Walaupun ada Eloco sebagai pencetak Gol dan juga Zulkifli Sukur yang menyelamatkan gawang Timnas indonesia namun Bustomi lebih dominan dalam pertandingan melawan filipina. Filipina memang bermain bagus namun mereka lebih menonjol dengan permainan Individu para pemainnya seperti younghusband bersaudara yang memiliki skill individu yang mumpuni.
Permainan indonesia sedikit berubah ketika memasuki babak kedua, mereka lebih bermain untuk penguasaan bola dan sesekali melakukan serangan balik. Lumayan terhibur dengan permainan Timnas kali ini yang tidak monoton dengan umpan2 panjang. Indonesia cuma membutuhkan hasil imbang 0-0 di leg kedua, Minggu (19/12/2010) yang kembali berlangsung SUGBK. Semoga Indonesia bisa membawa harum bangsa indonesia dan bisa menjadi juara AFF untuk pertama kalinya, kita wajib memberi dukungan dan doa agar Timnas kita bisa menjadi juara piala AFF. Bravo Indonesia!!!!
Read More...
Thursday, December 09, 2010
Semifinal Piala AFF 2010
Indonesia akan melawan Filipina di babak semifinal Piala AFF 2010. Laga semifinal Piala AFF 2010 ini memakai sistem home & away. Para pemenang di semifinal nantinya akan bertemu di final yang juga memakai sistem yang sama. Indonesia melaju ke semifinal setelah tampil luar biasa dengan menjurai Grup A, sedangkan lawannya yakni Filipina melaju ke semifinal setelah menjadi runner-up Grup B. Adapun Vietnam yang menjadi Juara Grup A bertemu dengan Malaysia yang menjadi Runner-up Grup A. Timnas Filipina tidak akan tampil di depan publiknya saat menjamu Indonesia di semifinal Piala AFF 2010. Sebagai gantinya, Filipina justru mengajukan permintaan untuk tampil di kandang Indonesia dengan alasan tidak ada satupun stadion di Filipina yang dianggap layak oleh AFF untuk menggelar partai internasional sekelas semifinal Piala AFF 2010, maka Filipina dinyatakan tidak bisa menggelar pertandingan kandang. Head to Head
Persaingan antara kedua timnas sudah terjadi sejak tahun 1950an. Sudah 17 kali kedua negara bertemu. Indonesia 16 kali menang. Satu pertandingan lainnya berakhir imbang.
Terakhir kali kedua tim bertemu di tahun 2002. Pada pertandingan di Piala Tiger itu, Sugiantoro dan kawan-kawan berpesta dengan kemenangan 13-1. Saat itu pertandingan digelar di Stadion Utama Senayan. Bambang Pamungkas mencetak empat gol di pertandingan ini.
Indonesia sudah melesakkan 80 gol ke jala Filipina dalam 17 pertemuan. Filipina sendiri punya koleksi 8 gol. Di Piala Presiden 1972, Indonesia juga menang telak atas Filipina. 12-0 Merah Putih menang. Di akhir turnamen, Indonesia menjadi juara kedua setelah kalah 1-3 dari Birma.
Satu-satunya hasil imbang antara kedua negara terjadi di SEA Games 1977 di Kuala lumpur. Skor akhir 1-1. Kedua tim akan berjumpa lagi di semifinal Piala AFF 2010. Indonesia yang punya rekor 100 persen di Grup A tak pelak menjadi favorit dibanding Filipina yang menjadi runner up Grup B dengan satu kemenangan dan dua imbang. Namun dalam sepakbola, segala kemungkinan bisa terjadi.
Dimanapun tempatnya dan bagaimanapun keadaannya kita tentu berharap para pemain Timnas Indonesia dapat mengatasi pemain Filipina dilapangan dan melaju ke babak final Piala AFF 2010.
Jadwal Semifinal Piala AFF
VIETNAM VS MALAYSIA
* Leg 1 Malaysia VS Vietnam -> Malaysia (Tuan Rumah) -> 15 Desember 2010
* Leg 2 Vietnam VS Malaysia -> Vietnam (Tuan Rumah) -> 18 Desember 2010
INDONESIA VS FILIFINA
* Leg Filipina VS Indonesia -> Filipina (Tuan Rumah) -> 16 Desember 2010
* Leg 2 Indonesia VS Filipina -> Indonesia (Tuan Rumah) -> 19 Desember 2010
Read More...
Wednesday, December 08, 2010
Indonesia Membanggakan
Indonesia memastikan meraih hasil sempurna di babak penyisihan grup Piala AFF 2010 usai menundukkan Thailand 2-1. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12/2010) malam WIB Indonesia memastikan meraih hasil 100% usai menundukkan musuh bebuyutannya, Thailand dengan 2-1. Hasil tersebut melengkapi kemenangan 5-1 atas Malaysia dan 6-0 saat menghadapi Laos.
Kemenangan atas Thailand didapat Indonesia dengan susah payah karena gawang Markus lebih dulu kebobolan di menit 68. Namun di depan puluhan ribu pendukung tuan rumah, 'Pasukan Merah Putih' bisa membalas dan membalikkan kedudukan lewat dua eksekusi penalti Bambang Pamungkas.
Bermain tiga kali dengan mengumpulkan 13 gol dan cuma kebobolan dua, Indonesia menjadi satu-satunya tim yang meraih nilai sempurna di babak grup AFF Suzuki Cup 2010. Menjadi tuan rumah Grup A, Indonesia berturut-turut menekuk Malaysia 5-1, Laos 6-0 dan Thailand 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno. Di babak semifinal mereka akan bertemu runner up Grup B, yang baru akan diketahui Rabu (8/12) malam antara Filipina, Singapura atau Vietnam. Babak semifinal dan final akan menggunakan sistem home and away. Jadi, untuk menjadi juara Indonesia harus melakoni empat pertandingan lagi. Semoga dengan hasil yang didapat indonesia bisa menjadi juara piala AFF untuk pertama kalinya sekaligus menciptakan sejarah baru.
Read More...