Wednesday, June 16, 2010

Jabulani

Bola resmi yang akan digunakan dalam perhelatan akbar sepak bola Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan nanti akan diberi nama, Jabulani. Mungkin nama ini terdengar cukup unik, akan tetapi di Afrika sediri Jabulani mempunyai arti yang sangat bagus "Pemberi kebahagiaan bagi semua".

Adidas sebagai produsen Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010 ini mengklaim bahwa putaran yang dihasilkan bola sepak ini adalah yang tercepat sampai dengan saat ini. Hal ini disebabkan karena Jabulani hanya memiliki delapan bidang panel kulit untuk meminimalisir hambatan di udara dan perubahan arah ketika melaju kencang.

Disamping design bola yang kurang lazim, penampilan bola sepak ini tidak hanya mengandalkan hitam dan biru sebagai perpaduan putih sebagai warna dasar bola. Meskipun sekilas Jabulani hanya terlihat sebgai bola berdasar putih dengan perpaduan hitam bergaris kuning, ternyata total warna yang tampil menghiasi permukaan bola ini tercatat memiliki 11 warna. Jumlah sebelas tentunya identik dengan pemain sepak bola. Tapi bukan hanya itu, sebelas juga merupakan jumlah bahasa dan sebelas komunitas di Afsel.

Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010 yang sarat akan makna ini mampu diwujudkan oleh Adidas, official match balls Piala Dunia sejak 1970, dengan baik. Sehingga bukan saja mampu meningkatkan performance bola tapi juga merefleksikan citra tuan rumah.Afsel. Sejumlah pemain kini terang-terangan mengecam bola keluaran Adidas tersebut. Standar tinggi yang digembor-gemborkan sejak launching, ternyata jauh dari harapan. Kualitas bola ini bahkan disebut-sebut lebih buruk dari bola edisi Piala Dunia sebelumnya. Bahkan, ada yang berani menyamakannya dengan bola murahan yang dijual di supermarket!

Namun seiring dengan berjalannya piala dunia, jabulani menjadi kontroversi bagi beberapa pemain. Jika awalnya hanya kiper yang mengeluh sulit mengendalikan bola "liar" ini, kini giliran striker, defender, hingga para gelandang. Keluhan mereka seolah tidak menggambarkan asal nama Jabulani sebenarnya. Kata ini diambil dari bahasa Zulu yang berarti "perayaan." Kenyataannya, justru banyak pemain yang tak gembira menerima bola mutakhir ini.

Luis Fabiano menganggap jabulani memiliki supernatural sedangkan Rekan setim Fabiano, kiper Julio Cesar bahkan menyebut Jabulani bola yang mengerikan. Bisa dibandingkan dengan kualitas bola plastik yang dijual di pasaran. Striker Italia, Giampaolo Pazzini juga menyebutnya sangat buruk.

Adidas sendiri belum memberi tanggapan soal munculnya keluhan terhadap kualitas Jabulani. Namun, seperti peluncuran bola-bola sebelumnya, kontroversi memang sering terdengar. Ini berkaitan dengan perkenalan teknologi baru pada bola tersebut.

Adidas menyebut Jabulani adalah bagian dari perubahan radikal di sepak bola. Sebuah bola yang bisa digunakan dengan nyaman dalam kondisi apapun. Buktinya, saat launching pada Desember tahun lalu, sejumlah pemain mengaku sangat nyaman memakainya. Kaka, Michael Ballack, Petr Cech, dan Frank Lampard adalah sebagian bintang yang memuji coba tersebut.

Sebelum meluncurkan Jabulani, Adidas sudah melakukan penelitian di ketinggian sebagai besar wilayah Afrika Selatan seperti Johannesburg dan beberapa kota lain. Hasil riset Adidas menyebutkan, kecepatan bola ini bertambah 5 persen dibanding bola lain saat digunakan di tempat tersebut. Artinya, untuk sebuah tendangan bebas dari jarak 20 meter, bola akan melaju lebih cepat lima persen.

Apapun kontroversi seputar Jabulani, pembuktiannya akan tersaji saat kick off Piala Dunia, 11 Juni mendatang antara Afrika Selatan dengan Meksiko. Lagi pula, jika banyak gol di Piala Dunia nanti, penonton akan lebih terhibur. Mungkin ini salah satu pertimbangan Adidas. Kita nantikan saja.

0 comments:

Post a Comment