Akhirnya Timnas Spanyol  juara Piala Dunia 2010  Afrika Selatan setelah mengalahkan Belanda 1-0 pada babak final Piala  Dunia. Kemenangan Spanyol ditentukan oleh gol Andres  Iniesta pada menit ke-116. Gelar ini sekaligus mengawinkan  gelar juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008. Spanyol pantas  berlega hati atas hasil itu. Mendominasi pertandingan sejak awal, tapi mereka kesulitan mencetak gol ke gawang belanda.
Pada menit kelima,  Spanyol menciptakan peluang emas melalui Sergio Ramos. Dari tengah kotak  penalti, ia menanduk umpan Xavi tepat ke tengah gawang, yang sayangnya  berhasil digagalkan Maarten Stekelenburg. Belanda sempat membalas  ancaman itu dengan sebuah tembakan akurat yang dilepaskan Dirk Kuyt  dari luar kotak penalti. Namun, tembakan itu begitu lemah sehingga mudah  diantisipasi Iker Casillas.
Pada menit ke-11, Ramos kembali  membahayakan gawang Belanda. Dari sektor kiri pertahanan Belanda, ia  mengirim bola ke tengah gawang. Namun, bola berhasil diblok John  Heitinga. Semenit berselang, David Villa menguasai umpan Xabi  Alonson di sisi kiri dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang  juga melenceng dari sasaran. Tak mau terus tertekan, Belanda  mencoba bergerak maju pada menit ke-15. Selain agresif dalam merebut  bola, mereka juga lugas dalam melakukan serangan ketika berhasil  menguasainya.
Sayang, meski mampu mengurangi dominasi Spanyol,  Belanda masih kerap melakukan kesalahan umpan sehingga usaha mereka  kerap patah di tengah jalan.
Di tengah kesulitan itu, Belanda  mendapat tendangan bebas, menyusul pelanggaran Carles Puyol kepada Arjen  Robben. Wesley Sneijder yang dipercaya mengeksekusi hadiah mengirim  tendangan langsung ke gawang Casillas. Namun, Casillas berhasil  mengamankan bola.
Meski gagal, ancaman itu semakin melambungkan  kepercayaan diri Belanda. Mengandalkan permainan sayap, mereka mencoba  menembus benteng Spanyol. Spanyol yang sempat solid dalam  melakukan pressing di menit-menit awal agak kerepotan, terutama  menghadapi pergerakan Arjen Robben di sisi kiri pertahanan mereka.
Untungnya,  koordinasi permainan Belanda kurang kompak. Robben beberapa terlihat  kesulitan menemukan rekan untuk diumpan. Bola pun kerap hilang akibat  jatuh di kaki lawan atau direbut mereka. Belanda yang tak mau  tertekan berusaha melakukan pressing kepada Spanyol. Usaha ini cukup  efektif meredakan alur serangan Spanyol yang menggelora di menit-menit  awal.
Pertandingan kemudian berlangsung alot dan nyaris tanpa  peluang berarti. Aksi perebutan bola pun berlangsung semakin panas dan  keras. Pelanggaran demi pelanggaran berujung kartu kuning semakin sering  terjadi. Situasi terus berlangsung tanpa solusi, sampai pada  menit ke-37, Belanda mendapat hadiah sepak pojok. Sneijder yang  melakukan eksekusi mengirim bola kepada Mark van Bommel yang  meneruskannya kepada Joris Mathijsen di tengah kotak penalti Spanyol.
Sayang,  Joris Mathijsen yang berada dalam posisi nyaris tak terkawal gagal  menjangkau bola sehingga keluar lapangan. Spanyol membalas  ancaman itu melalui Pedro Rodriguez pada menit ke-38. Namun,  tendangannya dari luar kotak penalti juga meleset dari sasaran. Menjelang  akhir babak pertama, Robben melepaskan tendangan keras dari tengah  kotak penalti ke sudut kiri bawah gawang Spanyol. Namun, bola berhasil  ditepis Casillas. Itu merupakan peluang terakhir di babak pertama.
Pada  menit ke-48, Spanyol berhasil membahayakan gawang Belanda. Ancaman  bermula dari sepak pojok Xavi ke kotak penalti, yang ditanduk Puyol.  Bola kemudian bergulir ke dekat Joan Capdevilla. Namun,  Capdevilla yang berdiri nyaris tanpa kawalan gagal menjangkau bola  sehingga bola keluar lapangan. Belanda membalas ancaman itu  dengan tembakan jarak jauh Arjen Robben pada menit ke-52. Sayang,  tembakannya melenceng dari sasaran.
Setelah itu, tak ada serangan  berbahaya sampai pada menit ke-62, Robben berhasil menjangkau umpan  terobosan Sneijder, menggiringnya sendirian sampai berhadapan dengan  Casillas, sebelum melepaskan tendangan, yang sayangnya mengenai kaki  Casilla sehingga bola keluar lapangan.
Spanyol baru bisa membalas  ancaman itu pada menit ke-68 melalui David Villa. Memanfaatkan bola  yang lepas dari kontrol John Heitinga, ia melepaskan tembakan dari depan  mulut gawang, yang sayangnya masih bisa diblok oleh Heitinga. Belanda  belum menciptakan ancaman ketika pada menit ke-77, Sergio Ramos  berhasil menanduk bola sepak pojok Xavi dari tengah kotak penalti,  tetapi bola meluncur ke atas mistar gawang.
Selanjutnya, Spanyol  tampak kembali memainkan penguasaan bola dan perlahan mendominasi  permainan Belanda. Namun, Belanda dengan tenanga meredamnya dan pada  menit ke-82, mereka menyelipkan serangan balik yang dipimpin Robben.
Saat  itu, ia sendirian mencoba mengejar umpan Robin van Persie. Setelah  berebut bola dengan Puyol, Robben berhasil menguasai bola. Namun, belum  sempat melepaskan tembakan, Casillas keburu merangsek mengamankan bola.
Walau  gagal, serangan itu memacu kembali semangat Belanda. Kedua kubu pun  kembali saling rebut bola dan bertukar serangan. Namun, sampai peluit  berbunyi panjang, tak ada gol tercipta dan babak tambahan pun terpaksa  dimainkan. Dua menit babak tambahan berjalan, Spanyol memberikan  tekanan yang berujung jatuhnya Fabregas di kotak penalti. Namun, Howard  Webb menyatakan tak ada pelanggaran. Memendam kecewa, Spanyol  melanjutkan tekanan mereka sampai pada menit ke-95, Fabregas melepaskan  tembakan akurat, yang masih bisa diblok Stekelenburg.
Belanda  membalas ancaman itu dengan sebuah serangan balik yang dipimpin Arjen  Robben. Namun, bek Spanyol berhasil membuang bola keluar lapangan. Belanda  belum menciptakan ancaman baru ketika Spanyol kembali menggebrak  melalui Andres Iniesta pada menit ke-99. Ia masuk kotak penalti, tetapi  belum sempat melepaskan tembakan, Van Bronckhorst berhasil menyontek  bola.
Tak mau kehilangan momen, Spanyol melanjutkan tekanan  mereka yang berujung tembakan Jesus Navas, yang melenceng ke sisi kiri  gawang Belanda.
Meski gagal, Spanyol tak menurunkan intensitas  serangannya. Nyaris tak terancam, mereka menciptakan sejumlah ancaman  yang tak membuahkan gol samppai akhir babak tambahan pertama. Di  awal babak tambahan kedua, Belanda kembali dipaksa bertahan. Belum  sempat bangkit, mereka terkena bencana kartu kuning kedua John Heitinga  akibat melanggar Andres Iniesta pada menit ke-110.
Meski begitu,  Belanda masih berusaha memberi perlawanan. Sayang, belum menciptakan  ancaman berarti, mereka malah kecolongan gol Iniesta pada menit ke-116.  Memanfaatkan umpan terobosan Cesc Fabregas, ia mengirim bola masuk dari  tengah kotak penalti ke sudut kanan bawah gawang Stekelenburg.
Bagi saya sebagai Blogger ITN, Apapun yang terjadi ini adalah sejarah baru bagi Piala Dunia karena Spanyol Juara Piala Dunia untuk pertama kalinya, untuk belanda mungkin ini bukan saatnya tapi kita patut memberikan apresiasi kepada belanda karena mereka memiliki semangat juang yang tinggi. Semoga apa yang sudah diperjuangkan kedua timnas bisa menjadi panutan buat timnas kita. Goodbye World Cup in Africa n' See u in Brazil on World Cup 2014.. waka waka e..eee..ee.... 
       


 
 

3 comments:
Campione La Furia Roja...
seep.. mantap bro..
Spanyol memang pantas menjadi juara :)
Post a Comment