Friday, May 14, 2010

Surat Untuk PSSI

Wajah sepakbola nasional sedang muram. Kemunduran prestasi dan anjloknya peringkat timnas di rangking FIFA membuat insan sepakbola Indonesia under estimated terhadap kesebelasan yang rencananya akan diasuh oleh Alfred Riedl. Ketidakpercayaan kepada masa depan Timnas ini bisa dimaklumi karena dalam rentan selama keikutsertaannya di kompetisi Internasional, Indonesia tidak pernah menjadi juara selain medali emas SeaGames. Pada piala Tiger (kini AFF), meskipun beberapa kali menjadi finalis, tak satupun piala mampir ke PSSI. Justru kini negara di kawasan Asia Tenggara muncul sebagai kekuatan baru seperti Myanmar dan Singapura. Di level Asia, rutinitas keikutsertaan Indonesia di Piala Asia harus berakhir di kompetisi empat tahunan yang akan digelar di Qatar.

Mundurnya kualitas timnas inilah hingga membuat presiden Republik Indonesia harus “menegur” PSSI sebagai pemegang kendali Tiimnas agar lebih serius dalam mengelolanya. Wacana kongres untuk merombak pengurus PSSI sangat didukung masyarakat sepakbola Indonesia. Selama ini kita tahu bahwa kepengurusan PSSI sangat jauh dari harapan ideal. Kasus korupsi terhadap ketua umum PSSI beberapa tahun lalu mestinya sudah menjadi tolok ukur bahwa PSSI sebenarnya sudah krisis. Itulah yang mungkin melatarbelakangi mengapa hingga kini pemerintah melalui kementrian pemuda dan olahraga tidak kunjung memberikan ridho dalam rencana Indonesia menjadi calon tuan rumah Piala Dunia 2022. Saya rasa wajar jika pemerintah urung merestui karena persoalaan prestasi dan pengelolaan sepakbola di negeri 230 juta penduduk ini belum rapi. Di kancah lokal misalnya, meskipun kualitas kompetisi liga Indonesia sudah super dan menjadi tontonan paling favorit masyarakat, namun, berbagai kerusuhan dan pelanggaran serta masalah defiit keuangan klub belum dapat diminimalisir.

Saya, sebagai pencinta sepakbola nasional sangat prihatin dengan masalah ini. Manakala saya masih kecil hingga ramaja, saya tidak pernah absen menonton tayangan televisi yang menyiarkan pertandingan timnas. Namun kini menjadi “aras-arasen”/ogah-ogahan. Terakhir mungkin di Piala Asia 2007 ketika kami bergabung dalam jutaan permisa Indonesia mendukung Bambang Pamungkas cs mencoba melewati kepungan grup maut meski akhrnya tidak lolos. Bukan mustahil hal serupa juga kini dijalani penggemar sepakbola selain saya. Adalah Henri Mulyadi yang melakukan perbuatan sensaisonal dengan masuk lapangan dua menit menjelang bubaran dalam laga Indonesia melawan Oman di Kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu yang menjadi motivator para supporter lainnya untuk menggoyang petinggi PSSI. Menggoyang untuk berpikir bagaimana masa depan timnas merah putih. Menggoyang untuk melihat bagaimana nasib garuda di kancah Internasional. Menggoyang untuk mendengar bagaimana haus dan laparnya masyarakat sepakbola Indonesia akan gelar dan prestasi membanggakan.

Aliansi supporter klub lokal pendukung timnas pun bisa jadi kehilangan nasionalisme mengingat justru fanatisme terhadap klub yang berlebihan hingga sering berantem. Liga sepakbola Indonesia seyogyanya adalah kompetisi yang sangat diminati oleh pesepakbola professional di Asia Tenggara bahkan Asia. Bukan hanya kompetisi yang ketat, melainkan juga suasana stadion yang selalu dipenuhi pendukung klub plus tiada hentinya bernyanyi dan menari. Ini nilai lebih untuk hitungan lokal. Masalahnya timnas tidak bermain di level lokal.

Sekedar masukan, bahwa bangsa ini bangsa besar. Sungguh aneh jika tidak ada 11 pemain top diantara ratusan juta penduduk. Bayangkan dengan Singapura yang tidak lebih besar dari kota Jakarta. Bagaimana mencarinya, tidak susah. Cukup memantau bagaimana anak-anak remaja usia berkompetisi di tingkat nasional. Lihat bagaimana Danone Nations Cup yang membanggakan Indonesia dengan salah satu SSB-nya menjadi juara dunia. Putra-putra usia SD yang pandai mengolah kulit bundar, bekerja sama dalam bermain dan mental baja telah membuat kita bangga. Lihat juga bagaimana Hanif Sjahbandi yang berlatih di Manchester United Junior asuhan Ole Gunnar Solkjaer. Ya, sekali lagi seyogyanya pemain berbakat di negeri ini tidak hanya mereka, masih banyak jika PSSI mampu mencarinya.Bukan soal gengsi, bukan juga soal anti pemain lokal. Kita lihat data mencengangkan ini. Data pemain-pemain keturunan dan berdarah Indonesia yang kini menjadi pemain super di Eropa.

Kiper:
1. Donovan Partosoebroto. Pemain berusia 18 tahun ini kini membela
tim Ajax junior.

Belakang:
2. Lucien Sahetapy. Pemain dengan posisi bek tengah ini pada awalnya
bermain di klub Groningen pada tahun 1993. lalu pindah ke tim Divisi
1 Liga Belanda, BV Veendam.

3. Raphael Tuankotta. Pemain muda berusia 22 tahun ini kini
memperkuat BV Veendam Junior.

4. Estefan Pattinasarany. Pemain ini baru berusia 18 tahun dan kini
masih memperkuat AZ Alkmaar Junior.

5. Michael Timisela. Pemain ini merupakan pemaian muda berbakat yang
dimiliki tim Ajax Amsterdam. Di usianya yang memasuki 20 tahun,
pemain kelahiran Paramaribo, Suriname ini telah menembus masuk ke tim
utama Ajax.

6. Christian Supusepa. Pemain muda berusia 19 tahun ini, kini
memperkuat tim Ajax Junior.

7. Justin Tahapary. Pemain kelahiran 23 Mei 1985 ini sejak tahun 2004
telah memperkuat FC Eindhoven.

8. Marvin Wagimin. Pemain yang baru berusia 18 tahun ini masih
memperkuat tim VVV-Venlo di Divisi Satu Liga Belanda.

9. Peta Toisuta. Pemain berdarah Maluku ini kini memperkuat tim
Zwolle di liga Belanda.

10. Tobias Waisapy. Pemain berusia 18 tahun ini kini memperkuat tim
Feyenord Junior.

11. Jefrey Leiwakabessy. Bek kiri kelahiran Arnhem ini sejak tahun
1998 telah memperkuat NEC Nijmegen. Dan sempat mencicipi timnas
junior Belanda.

12. Raymon Soeroredjo. Pemain kelahiran Oss 18 tahun yang lalu ini
kini memperkuat tim Vitesse Junior.

13. Yoram Pesulima. Bek kiri kelahiran 9 Maret 1990 ini kini
memperkuat tim Vitesse Junior.

Tengah:
14. Raphael Supusepa. Gelandang kiri yang lahir di kota Wormerveer
ini kini memperkuat tim MVV Maastricht. Pemain jebolan Ajax ini
sebelum bermain di MVV sempat bermain di tim Excelsior dan Dordrecht.

15. Levi Risamasu. Pemain kelahiran Nieuwerkerk ini pernah memperkuat
NAC Breda selama 4 musim sebelum pindah ke tim AGOVV divisi satu Liga
Belanda.

16. Marciano Kastoredjo. Gelandang yang juga bisa berperan sebagai
bek kiri ini sebelum bergabung bersama tim De Graafschap pernah
bergabung bersama tim Utrecht Junior.

17. David Ririhena. Bek ataupun gelandang kiri mampu dijalani oleh
pemain yang kini memperkuat TOP Oss di divisi satu Liga Belanda.

18. Joas Siahaija. Gelandang tengah kelahiran Maastricht 22 tahun
yang lalu ini kini memperkuat kota kelahirannya, MVV.

19. Irfan Bachdim. Skuad inti tim tim HFC Haarlem.

20. Radja Nainggolan. Bermain di Piacenza Primavera. Pinjaman dari
tim Germinal B. di liga Belgia. >>> di fm 09 muncul jd rising star

Depan:
21. Ignacio Tuhuteru. Pemain senior berusia 33 tahun ini kini
memperkuat Go Ahead Eagles. Sebelumnya pemain jebolan Ajax Junior ini
sempat malang melintang di beberapa klub seperti RBC Roosendaal,
Dalian Shide China, Sembawang Singapura, Zwolle, Heerenveen, dan FC
Groningen.

22. Ferdinand Katipana. Pemain kelahiran Amersfoort 26 tahun silam
ini sebelum bergabung bersama Haarlem, sempat bergabung di tim
Utrecht Junior dan Cambur Leeuwarden.

yang ga kalah ketinggalan:
1. Radja Nainggolan (sempet pake no.10 di Piacenza serie B italy)
2. Irfan Bachdim (skuad junior FC Utrecht)
3. Irvin Museng (pemain inti di tim junior FC Omniworld, ex ajax, top score danone nation cup) sekarang di pro duta fc>> harapan indonesia dimasa akan dtg, asli indo neh kaga blasteran.
4. Peta Toisuta,(main di Zwolle)
5. Gaston Salasiwa,(AZ Alkmaar junior)
6. Jeffrey Flohr, (maen di ADO Den Haag)
7 Noah Chaniago (main di klub Divisi III Prancis Bertram North), padang asli coy!!!
8. Donovan Partosoebroto (kiper inti Ajax junior)>>mantep neh jd kiper timnas
9. Lucien Sahetapy. (main Divisi1 Liga Belanda, BV Veendam)
10. Raphael Tuankotta. (BV Veendam Junior)
11. Estefan Pattinasarany (AZ Alkmaar Junior) siapainya rony pattinasarni neh??
12. Michael Timisela. (tim utama Ajax) pernah liat maen di ajax…
13. Christian Supusepa. (Ajax Junior)
14. Justin Tahapary. (FC Eindhoven)
15. Marvin Wagimin. (VVV-Venlo junior)
16. Peta Toisuta. (Zwolle di liga Belanda)
17. Tobias Waisapy (Feyenord Junior)
18. Jefrey Leiwakabessy. (NEC Nijmegen/timnas junior belanda)
19. Raymon Soeroredjo. (Vitesse Junior)
20. Yoram Pesulima. (Vitesse Junior)
21. Raphael Supusepa. (MVV Maastricht)
22. Levi Risamasu (NAC Breda selama 4 musim)
23. Marciano Kastoredjo. (De Graafschap)>>> semarang bgt namanya, hahahha….
24. David Ririhena. (TOP Oss di divisi satu Liga Belanda) >>> jadi inget nama lengkap markus horison kiper kita (markus horison ririhena) saudaraan kali yah…
25. Joas Siahaija (MVV) >> marga batak neh..
26. Ignacio Tuhuteru. (Go Ahead Eagles) legenda indo di belanda neh!!
22. Ferdinand Katipana. (Haarlem)
Bobby Petta (adelaide united)
Demy de Zeeuw (az alkmaar)
Denny Landzaat (wigan athletic fc)
Giovanni van Bronckhorst (feyenoord rotterdam)
Jeffrey de Vischer (aberdeen fc)
Jeffrey Leiwakabessy (allemania aachen)
Johnny Heitinga (ajax amsterdam)
Michael Mols (feyenoord rotterdam)
Michael Timisela (vvv venlo)
Quido Lanzaat (pfc cska sofia)
Robin van Persie (arsenal fc) yg ini nenek buyutnya org surabaya…
Sigourney Bandjar (excelsior rotterdam)
phil adam cave (ex-newcastle united junior)
A (U-19)
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tim Hattu = vvv venlo
Jeffrey Hen = vvv venlo
Xander Houtkoop = sc Heerenveen
Edinho Pattinama = nac breda
Gaston Salasiwa = az alkmaar
Giovanni Kasanwirjo = ajax amsterdam
Raymond Soeroredjo = vitesse/agovv
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Jordao Pattinama = feyenoord Rotterdam
Abel Tamata = psv eindhoven
Yael Heatubun = fortuna sittard
Django Ngutra = GA eagles deventer
Richie Pairun = cambuur Leeuwarden
Ruben Wuarbanaran = fc Den Bosch
Daniel Salakory = fc Den Bosch
Govanni Wilikin = top oss

B (U-17)
Anice Waisapy = vvv venlo
Cayfano Latupeirissa = nec nijmegen
Estefan Pattinasarany = az alkmaar
Joey Latumalea = fc groningen
Yoram Pesulima = vitesse/agovv
Marciano Leuwol = vitesse/agovv
Stevie Hattu = vvv venlo
Sonny Luhukay = vvv venlo
Masaro Latuheru = feyenoord rotterdam
Ferd Pasaribu = fortuna sittard
Jair Behoekoe Nam Radja = rkc waalwijk
Marinco Hiariej = bv veendam
Graham Bond = fc omniworld

C (U-15)
Brandon Leiwakabessy = nec nijmegen
Jordi Tatuarima = nec nijmegen
Levi Raja Boean = nec nijmegen
Rychto Lawalata = nec nijmegen
Benjamin Roemeon = vitesse/agovv
Delano Haulussy = GA eagles deventer
Ricarco Malaihollo = GA eagles deventer
Jordi Rakiman = cambuur leeuwarden
Kevin Pairun = cambuur leeuwarden

D - E
Silgio Thenu = feyenoord rotterdam D1 BVO (U-13)
Niaz de Coninck = feyenoord rotterdam D1 BVO (U-13)
Tom Titarsolej = psv eindhoven D3 (U-11)
Jamarro Diks = vitesse/agovv D1 (U-13)
Kevin Diks = vitesse/agovv D2 (U-12)
Jerah Hukom = Vitesse/agovv D2 (U-12)
Shayne Pattynama = ajax amsterdam E3 (U-10)
Nathan Haurissa = fc den bosch D2 (U-12)
Sereno Latuhihin = fc den bosch D3 (U-11)

sedangkan nama-nama seperti Donovan Partosoebroto sekarang menjadi asisten pelatih U-13 klub amatir HOOFDDORP, Raphael Tuankotta main di klub amatir vv Holwierde, Marvin Wagimin (klub amatir Venlosche Boys A1), Petu Toisuta (klub amatir WSV Apeldoorn), Marciano Kastoredjo (klub amatir Haaglandia Rijswijk ZH), Ignacio Tuhuteru (klub amatir ROHDA Raalte), dan Raphael Supusepa sudah mengundurkan diri dari MVV alasan keluarga

http://forum.bncc.net/index.php?topic=4017.0

Sedangkan yang paling populer adalah Empat anak muda Indonesia kini tengah merumput di Liga Eropa. Mereka antara lain tengah merumput di Liga Belanda dan Jerman. Anak anak muda itu antara lain :

1. Irfan Bachdim (FC Utrecht Belanda)

Irfan besar di Belanda, dia keturunan Jawa - Belanda. Sejak kecil udah dituntun untuk menjadi pemain bola proffesional oleh kedua orang tuanya. Sewaktu kecil sempat bermain di PSV Eindhoven junior, namun perkembangan anak muda yang kini berusia 18 tahun ini dinilai stagnan sehingga dipecat dari OSV. untung FC Utrecht langsung menggaetnya ampe sekaran.
Posisinya Gelandang Serang, dan kelebihannya adalah tendangan bebas.

2. Radja Nainggolan (Feyeenord Roterdam)

Radja juga senasib dengan Irfan. posisinya pemain tengah dan sayap (kalo gak salah)…

3. Irvin Musseng (Ajax Amsterdam)

Ini yang paling sensasional. baru berusia 13 tahun. Setelah menjadi Top Scorer pada piala dunia danone U-13 pemandu bakat Ajax mencium bakat pemain ini. Ia diajak untuk seleksi masuk sekolah Ajax dan lolos setelah mengalahkan ratusan anak anak lainnya dari seluruh dunia. Ia pun kini tengah merasakan bermain di klub junior Ajax yang dikenal sebagai tim junior atau sekolah sepakbola terbaik di dunia karena telah melahirkan banyak pemain berbakat seperti Van Der Sar, Seedorf, Van Basten dan lainnya.
Posisi nya Striker.

4. Febrianto Wijaya (VFB Stutgart Jerman)

Bergabung karena link dari om nya di Jerman. dia mantan Kapten timnas U-17.
Posisi Striker.

Juga, siapa yang tidak kenal Robin van Persie, Giovanni van Bronckhorst, John Heitinga, Wilfred Bouma, Denny Landzaat, dan Roy Makaay ? Dalam dunia sepakbola mereka adalah bintang-bintangnya Tim Oranye Belanda.

Robin van Persie adalah kapten dan striker andalan Arsenal di English Premier League, pemain kelahiran Rotterdam berwajah melayu dan seorang muallaf ini juga merupakan striker andalan Timnas Belanda. Giovanni van Bronckhorst adalah kapten Timnas Belanda yang akan tampil di Piala Dunia 2010 mendatang, dia pernah menjadi pemain sayap andalan Barcelona dan Arsenal, saat ini dia bermain di Feyenord. John Heitinga adalah bek andalan Timnas Belanda dan Everton, Wilfred Bouma bermain di Aston Villa, Denny Landzaat bermain di Feyenord, sedangkan Roy Makaay yang saat ini juga bermain di Feyenord, pernah menjadi mesin gol Bayern Muenchen di Bundesliga dan Champions League, serta memperoleh European Golden Boot pada musim 2002-2003, penghargaan bagi top skor di Liga Eropa.

Meski nama-nama mereka berbau kompeni, siapa sangka mereka adalah keturunan Indonesia. Di darah mereka masih mengalir darah melayu, entah dari ayah-ibu atau kakek-nenek mereka. Sisa keindonesiaan mereka masih terlihat jelas pada wajah melayunya Robin van Persie, wajah Ambon dan kulit sawo matangnya Giovanni van Bronckhorst, John Heitinga, Wilfred Bouma, Denny Landzaat dan Roy Makaay.

Sudah bukan barang baru jika banyak saran dan masukan untuk menasionalisasi pemain-pemain junior di atas membela tanah leluhurnya. Irfan Bachdim bahkan pernah berlatih meskipun dengan alasan kurang jelas, PSSI mencoretnya. Jadi Intinya adalah, mengapa PSSI tidak mencoba memantau sekaligus menjamin mereka berbaju timnas di masa depan bergabung bersama Syamsir Alam dkk yang kini diproyeksikan menjadi Timnas masa depan.

Indonesia, kita minimal bangga tentang itu. Bahwa darah-darah negeri ini telah mengalir dalam lapangan rumput eropa dan dunia. Mari kita tinjau ulang. Apakah kita malu jika mereka berbaju merah putih bermain bola di Gelora Bung Karno.
referensi : http://hiburan.kompasiana.com/2010/03/09/surat-untuk-pssi/

4 comments:

ainul ridha, the nice seen said...

Bro, tidak semua mereka itu benar-benar pemain bagus. contoh Irvin Musseng yang katanya bagus. Setelah "dipulangkan" dari Ajax, bergabung dengan salah satu klub divisi utama, hasilnya tidak bisa bersaing dengan pemain-pemain lokal.

Kita pernah ingat juga yang digadang-gadang waktu akhir 90an bernama Rigan Agachi? kemanakah dia? benarkan dia pemain bagus?

football said...

iya bro.. mereka menghilang, irvin museng sekarang bermain untuk produta sedangkan rigan agchi pernah liat jdi kmentator di siaran bola bro,.. inilah yg kita khawatirkan, jgn2 syamsir alam cs akan mengalami nasib yg sama setelah pulang dari pemantapan di urugay.. gmn menurut nte bro..?

Anonymous said...

tidak ada salahnya coy kita berikesempatan..pada mereka.PSSI kita adu bertanding lawan pemain2 itu.kalau PSSI keok segra intropeksi,dimana letak kesalahannya?.karena yang naturalisme biasanya dekat dgn nepotisme...sejenak mari kita bicara untung ruginya.para Koruptor yang membawa milyaran keluar negeri atau pemain yang datang ke tanah leluhurnya demi untuk kemajuan olah raga negri ini....kalau kita menutup diri,mungkin kita hanya bisa bermimpi memegang dan mencium piala dunia.tapi setelah kita terbangun baru kita sadar bahwa yang kita pegang dan dicium itu ternyata BANTAL .....

football said...

iya sob, kmaren charity game dimalang ada kim jefry dan irfan bachdim. mereka bermain bagus sob walaupun cma persahabatan.. liat aja ntar gmn reaksi pssi sob.

Post a Comment